Indonesia tengah memasuki era golden age. 2011 diyakini beberapa pakar sebagai tahun kebangkitan perekonomian Indonesia berkaitan dengan GDP/kapita Indonesia yang diprediksi tembus angka US $ 3.000. Angka ini unik karena dari beberapa studi kasus negara berkembang angka US $ 3.000 adalah tipping point pertumbuhan perekonomian negara dari negara berkembang menuju negara maju. Setelah melewati US $ 3.ooo negara-negara seperti Korea Selatan, Cina, Brazil dan lain2-nya memiliki pertumbuhan ekonomi yang kencang setelah melewati anggka US $ 3.000.
Golden age akan berjalan lancar di Indonesia asalkan infrastruktur yang ada mendukung perubahan pola hidup kaum urban. Mall akan penuh, jalanana dijejali mobil, bandara disesaki penumpang. Hal ini terjadi karena jumlah masyarakat kelas B akan menggelembung (kemiskinan masih banyak, tapi kelas middle jumlahnya akan menggelembung). Masyarakat kelas B ini kemudian memiliki disposable income, yaitu 1/3 uangnya digunakan untuk memuaskan sifat konsumtifnya. Hal ini lumrah terjadi karena sudah terpenuhinya kebutuhan dasar yang artinya mereka akan berada pada piramida tengah teori maslow yang mencari pengakuan,status, mencari konwledge. Ketika fokus masyarakat kelas B ini tidak lagi berada di tataran kebutuhan primer, sifat konsumtif ini lah yang menarik di capture oleh para pemain bisnis online yang berorientasi lifestyle.
Lifestyle yang saya maksud telah ada ketika Andrew Mason membuat Groupon di tahun 2008 dengan modal 1 juta US$, hingga April 2010 nilai perusahaan sudah mencapai 1,35 milyar US$ kurang dari 2 tahun semenjak pendirian perusahaan. Panasnya revenue groupon membuat raksasa online macam yahoo dan google, melirik dan menawarkan akuisisi 3 milyar US$ (yahoo) dan 5.3 milyar US$ (google) yang keduanya ditolak oleh groupon.
Groupon memberlakukan pola bisnis deal of the day yaitu diskon khusus pada waktu tertentu yang berlaku jika jumlah minimal pembeli kupon mencapai kuota. Pola ini sangat berguna bagi produsen yang sedang mempromosikan usaha barunya, tanpa mengurangi laba perusahaan karena perusahaan mendapat untung dari kuantitas pembeli kupon. Bagi masyarakat yang memiliki disposable income, mencari lifestyle dan mencari experience baru bisa menikmati suasana dan tempat baru dengan harga miring sekalian sebagai ajang kongkow.
Di Indonesia sendiri saya mencatat ada 4 situs yang memiliki pola bisnis seperti groupon :
1. Dealkeren.com
2.valadoo.com
3.ogahrugi.com
4.e-voucher.com
Secara sepintas kemunculan keempat deal of the day adalah peluang yang bagus menampung disposable income consumen 3000. Namun masih ada celah yang musti di benahi sehingga bisnis ini bisa berkembang atau diakusisi oleh groupon (groupon ekspansi di Asia dan baru mengakuisi bisnis serupa di Malaysia yaitu groupsmore). Celah yang saya maksudkan adalah payment gateway di Indonesia yang bisa dibilang masih dalam tahap perkembangan, sehingga pola ini hanya bisa di nikmati orang tertentu saja. Saya sampai sekarang masih menunggu perusahaan yang akan diakuisisi oleh Groupon, mungkinkah salah satu dari mereka?
Apapun yang terjadi , saya memandang optimis dengan tembusnya GDP/kapita 3.000 Indonesia. Semoga menjadi negara yang lebih civilize dan makmur
Amiiin….